gambar 10 contoh bacaan ikhfa

10 Contoh Bacaan Ikhfa: Pengertian, Hukum, &

10 Contoh Bacaan Ikhfa: Pengertian, Hukum, dan Cara Membacanya

Mempelajari tajwid merupakan hal yang sangat penting bagi setiap Muslim yang ingin membaca Al-Quran dengan benar dan fasih. Salah satu hukum tajwid yang sering kita jumpai adalah Ikhfa. Ikhfa secara bahasa berarti samar atau menyembunyikan. Dalam ilmu tajwid, Ikhfa merujuk pada cara membaca nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـٍـٌ) yang bertemu dengan salah satu huruf Ikhfa, dengan cara menyamarkan bunyi nun sukun atau tanwin tersebut menjadi suara antara nun dan huruf yang mengikutinya, disertai dengan dengung.

Memahami dan menguasai hukum Ikhfa akan membantu kita dalam membaca Al-Quran dengan lebih baik dan benar, serta terhindar dari kesalahan pelafalan yang dapat mengubah makna ayat. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai Ikhfa, termasuk pengertian, hukum, huruf-hurufnya, dan yang paling penting, 10 contoh bacaan Ikhfa yang sering kita temui dalam Al-Quran, lengkap dengan penjelasannya.

Pengertian Ikhfa Secara Lengkap

Secara terminologi, Ikhfa adalah menyamarkan atau menyembunyikan bunyi nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـٍـٌ) ketika bertemu dengan salah satu huruf Ikhfa, dengan suara antara idgham dan izhar. Artinya, suara nun sukun atau tanwin tidak dibaca jelas seperti izhar, namun juga tidak dileburkan sepenuhnya seperti idgham. Suara yang dihasilkan merupakan perpaduan antara keduanya, dengan dengung yang jelas.

Proses penyamaran ini melibatkan pengarahan lidah ke makhraj (tempat keluarnya huruf) huruf Ikhfa, namun tidak menyentuhnya secara penuh. Hal ini menghasilkan suara dengung yang khas, yang menjadi ciri utama bacaan Ikhfa. Penting untuk diingat bahwa dengung dalam Ikhfa harus ditahan selama 1-2 harakat (ketukan) agar bacaan terdengar lebih tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Hukum Ikhfa dalam Ilmu Tajwid

Hukum Ikhfa terjadi ketika nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـٍـٌ) bertemu dengan salah satu dari 15 huruf Ikhfa. Ke-15 huruf tersebut adalah: ت (Ta), ث (Tsa), ج (Jim), د (Dal), ذ (Dzal), ز (Zai), س (Sin), ش (Syin), ص (Shad), ض (Dhad), ط (Tha), ظ (Zha), ف (Fa), ق (Qaf), dan ك (Kaf). Setiap kali salah satu dari huruf-huruf ini berada setelah nun sukun atau tanwin, maka wajib dibaca Ikhfa.

Hukum Ikhfa ini didasarkan pada riwayat dari Rasulullah SAW dan disepakati oleh para ulama tajwid. Tujuannya adalah untuk mempermudah pelafalan dan menjaga keindahan bacaan Al-Quran. Dengan menerapkan hukum Ikhfa, bacaan Al-Quran akan terdengar lebih merdu dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan.

Cara Membaca Ikhfa yang Benar

Membaca Ikhfa dengan benar memerlukan latihan dan pemahaman yang baik tentang makhraj huruf. Secara umum, cara membaca Ikhfa adalah dengan menyamarkan bunyi nun sukun atau tanwin ke huruf setelahnya dengan mendengungkan. Posisi lidah diarahkan ke makhraj huruf Ikhfa, namun tidak menyentuhnya secara penuh.

Dengung yang dihasilkan harus ditahan selama 1-2 harakat (ketukan). Tingkat kejelasan dengung juga bervariasi, tergantung pada makhraj huruf Ikhfa. Misalnya, Ikhfa pada huruf-huruf yang makhrajnya dekat dengan nun (seperti ت dan د) akan menghasilkan dengung yang lebih jelas, sedangkan Ikhfa pada huruf-huruf yang makhrajnya jauh (seperti ق dan ك) akan menghasilkan dengung yang lebih samar.

10 Contoh Bacaan Ikhfa dalam Al-Quran

Berikut adalah 10 contoh bacaan Ikhfa yang sering ditemukan dalam Al-Quran, beserta surat dan ayatnya:

Contoh 1: مِنْ دُونِ (Min Duuni)

Contoh ini terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 257. Di sini, nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf د (Dal). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi nun menjadi suara antara nun dan dal, disertai dengan dengung.

Perhatikan bahwa lidah diarahkan ke makhraj huruf Dal, namun tidak menyentuhnya secara penuh. Dengung ditahan selama 1-2 harakat sebelum melanjutkan ke huruf Dal.

Contoh 2: أَنْدَادًا (Andaadan)

Contoh ini terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 22. Di sini, nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf د (Dal). Cara membacanya sama seperti contoh sebelumnya, yaitu dengan menyamarkan bunyi nun menjadi suara antara nun dan dal, disertai dengan dengung.

Latihan yang konsisten akan membantu Anda dalam membedakan bacaan Ikhfa dengan hukum tajwid lainnya, seperti Idgham dan Izhar.

Contoh 3: مِنْ ثَمَرَةٍ (Min Tsamaratin)

Contoh ini terdapat dalam Surat Ar-Ra’d ayat 4. Di sini, nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ث (Tsa). Bunyi nun disamarkan ke huruf Tsa dengan dengung.

Huruf Tsa memiliki makhraj yang berbeda dengan Dal, sehingga posisi lidah juga akan sedikit berbeda saat membaca contoh ini.

Contoh 4: يَوْمَئِذٍ شَهِيدًا (Yaumaizin Syahiidan)

Contoh ini terdapat dalam Surat Al-Buruj ayat 3. Di sini, tanwin (ـٍ) bertemu dengan huruf ش (Syin). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi tanwin menjadi suara antara nun dan syin, disertai dengan dengung.

Perhatikan bahwa tanwin di sini berfungsi seperti nun sukun dalam hukum Ikhfa.

Contoh 5: مِنْ قَبْلُ (Min Qablu)

Contoh ini terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 48. Di sini, nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ق (Qaf). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi nun menjadi suara antara nun dan qaf, disertai dengan dengung.

Huruf Qaf memiliki makhraj yang terletak di pangkal lidah, sehingga dengung yang dihasilkan akan sedikit berbeda dengan contoh-contoh sebelumnya.

Contoh 6: أَنْ صَدَّ (An Shadda)

Contoh ini terdapat dalam Surat Al-Hajj ayat 25. Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ص (Shad). Bacaan ikhfa disamarkan dengan dengung.

Pastikan untuk membedakan pengucapan huruf Shad yang tebal (isti’la) dengan huruf Sin yang tipis.

Contoh 7: كُنْتُمْ (Kuntum)

Contoh ini terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 23. Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ت (Ta). Bacaan ikhfa disamarkan dengan dengung.

Contoh ini menunjukkan bahwa hukum Ikhfa bisa terjadi di dalam satu kata.

Contoh 8: رِيحًا صَرْصَرًا (Rihan Sharsharan)

Contoh ini terdapat dalam Surat Al-Ahqaf ayat 24. Tanwin (ـً) bertemu dengan huruf ص (Shad). Ikhfa dengan dengung disamarkan.

Perhatikan bagaimana tanwin berfungsi seperti nun sukun dalam konteks hukum Ikhfa.

Contoh 9: مِنْ فَضْلِهِ (Min Fadhlihi)

Contoh ini terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 90. Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ف (Fa). Bacaan ikhfa disamarkan dengan dengung.

Pastikan untuk membedakan pengucapan huruf Fa dari huruf Ba, yang memiliki makhraj yang berdekatan.

Contoh 10: يَوْمَئِذٍ ذُكِّرُ (Yaumaizin Dzukkiru)

Contoh ini terdapat dalam Surat An-Nazi’at ayat 35. Tanwin (ـٍ) bertemu dengan huruf ذ (Dzal). Ikhfa dengan dengung disamarkan.

Huruf Dzal diucapkan dengan mengeluarkan sedikit ujung lidah di antara gigi seri atas dan bawah.

Kesimpulan

Mempelajari dan memahami hukum Ikhfa merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran kita. Dengan menguasai hukum ini, kita dapat membaca Al-Quran dengan lebih tartil, fasih, dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid yang telah ditetapkan. Jangan ragu untuk terus berlatih dan mengaplikasikan contoh-contoh yang telah disebutkan di atas dalam bacaan sehari-hari.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam mempelajari dan memahami hukum Ikhfa. Teruslah belajar dan meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran Anda, sehingga kita dapat menjadi generasi Qurani yang mencintai dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah kita.