Hukum Nun Mati Bertemu Lam: Idgham Bilaghunnah, Pengertian & Contoh

Hukum Nun Mati Bertemu Lam: Idgham Bilaghunnah, Pengertian & Contoh

Dalam ilmu tajwid, kita mempelajari berbagai hukum bacaan yang mengatur bagaimana Al-Quran dilafalkan dengan benar dan tartil. Salah satu hukum penting yang perlu dipahami adalah hukum nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah tertentu. Hukum ini sangat penting agar bacaan Al-Quran kita sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan oleh para ulama.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai hukum nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf Lam (ل). Hukum ini termasuk dalam kategori Idgham Bilaghunnah, yang memiliki aturan dan karakteristik khusus. Mari kita pelajari bersama pengertian, contoh, dan cara membacanya dengan benar.

Pengertian Nun Mati dan Tanwin

Sebelum membahas lebih jauh tentang hukum nun mati bertemu lam, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu nun mati dan tanwin. Nun mati adalah huruf nun (ن) yang tidak memiliki harakat (fathah, kasrah, atau dhammah) atau memiliki harakat sukun ( ْ ).

Sementara itu, tanwin adalah tanda baca yang menunjukkan adanya pengulangan huruf nun mati di akhir kata. Tanwin terdiri dari fathatain ( ً ), kasratain ( ٍ ), dan dhammatain ( ٌ ). Baik nun mati maupun tanwin, keduanya memiliki pengaruh yang sama ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah tertentu.

Apa Itu Idgham Bilaghunnah?

Idgham secara bahasa berarti memasukkan atau meleburkan. Dalam ilmu tajwid, idgham merujuk pada penggabungan dua huruf menjadi satu, dengan menghilangkan huruf pertama. Bilaghunnah, secara harfiah, berarti “tanpa dengung”. Jadi, Idgham Bilaghunnah adalah penggabungan huruf tanpa disertai dengan suara dengung.

Hukum Idgham Bilaghunnah terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan dua huruf hijaiyah tertentu, yaitu Lam (ل) dan Ra (ر). Pada artikel ini, kita akan fokus pada pertemuan nun mati atau tanwin dengan huruf Lam (ل).

Hukum Nun Mati Bertemu Lam: Idgham Bilaghunnah

Ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Lam (ل), maka hukum bacaannya adalah Idgham Bilaghunnah. Artinya, huruf nun mati atau tanwin tersebut dileburkan sepenuhnya ke dalam huruf Lam (ل) tanpa disertai dengan suara dengung (ghunnah). Cara membacanya adalah dengan langsung melafalkan huruf Lam (ل) dengan penekanan.

Penting untuk diingat bahwa Idgham Bilaghunnah berbeda dengan Idgham Bighunnah, yang terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Ya (ي), Nun (ن), Mim (م), atau Wau (و). Idgham Bighunnah menghasilkan suara dengung (ghunnah) ketika huruf-huruf tersebut dileburkan.

Syarat Terjadinya Idgham Bilaghunnah

Syarat utama terjadinya Idgham Bilaghunnah adalah nun mati atau tanwin harus bertemu dengan huruf Lam (ل) pada dua kata yang berbeda. Jika nun mati dan Lam (ل) berada dalam satu kata yang sama, maka hukumnya bukan Idgham Bilaghunnah, melainkan Izhar Mutlak (dibaca jelas).

Contoh Izhar Mutlak adalah kata “dunya” (دنيا) dan “sinwanun” (صنوان). Pada kata-kata tersebut, nun mati dan huruf berikutnya (dalam hal ini ya dan wau) berada dalam satu kata, sehingga nun mati dibaca jelas.

Cara Membaca Idgham Bilaghunnah

Cara membaca Idgham Bilaghunnah adalah dengan menghilangkan suara nun mati atau tanwin sepenuhnya, dan langsung masuk ke huruf Lam (ل) yang berada di depannya. Pastikan tidak ada suara dengung (ghunnah) yang keluar saat melafalkan huruf Lam (ل).

Misalnya, jika kita membaca “min ladunka” (من لدنك), maka cara membacanya adalah “milladunka” (dengan menghilangkan suara “n” pada “min” dan langsung masuk ke huruf “l”).

Contoh-contoh Idgham Bilaghunnah dalam Al-Quran

Banyak sekali contoh Idgham Bilaghunnah yang bisa kita temukan dalam Al-Quran. Dengan memahami hukum ini, kita bisa membaca Al-Quran dengan lebih baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid.

Berikut adalah beberapa contoh Idgham Bilaghunnah: * **مِن لَّدُنْهُ (min ladunhu):** Dibaca milladunhu * **هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ (hudallil muttaqin):** Dibaca hudallil muttaqin * **وَيْلٌ لِّكُلِّ (wailul likulli):** Dibaca waillul likulli

Perbedaan Idgham Bilaghunnah dengan Idgham Bighunnah

Perbedaan utama antara Idgham Bilaghunnah dan Idgham Bighunnah terletak pada adanya dengung (ghunnah). Idgham Bilaghunnah tidak disertai dengan dengung, sedangkan Idgham Bighunnah menghasilkan suara dengung ketika huruf dileburkan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan huruf yang bertemu dengan nun mati atau tanwin.

Selain itu, huruf-huruf yang menyebabkan terjadinya Idgham Bilaghunnah juga berbeda dengan huruf-huruf yang menyebabkan terjadinya Idgham Bighunnah. Idgham Bilaghunnah hanya terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan Lam (ل) atau Ra (ر), sedangkan Idgham Bighunnah terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan Ya (ي), Nun (ن), Mim (م), atau Wau (و) (biasa disingkat YANMU).

Kesimpulan

Hukum nun mati bertemu Lam (ل) adalah Idgham Bilaghunnah, yang berarti huruf nun mati atau tanwin dileburkan sepenuhnya ke dalam huruf Lam (ل) tanpa disertai dengan suara dengung. Memahami hukum ini sangat penting untuk membaca Al-Quran dengan benar dan tartil, sesuai dengan kaidah tajwid yang telah ditetapkan.

Dengan mempelajari contoh-contoh Idgham Bilaghunnah dalam Al-Quran dan melatih pelafalan secara konsisten, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran kita. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pemahaman kita tentang ilmu tajwid. Teruslah belajar dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.