grafik disamping atau di samping

Disamping atau Di Samping: Kapan Menggunakan yang

Disamping atau Di Samping: Mana yang Benar? Panduan Lengkap!

Pernahkah Anda merasa bingung saat ingin menulis “di samping”? Apakah harus disambung menjadi “disamping” atau dipisah menjadi “di samping”? Kebingungan ini wajar, karena dalam Bahasa Indonesia, penggunaan “di” sebagai awalan dan sebagai kata depan memiliki aturan yang berbeda. Menguasai aturan ini penting agar tulisan Anda terlihat lebih profesional dan mudah dipahami.

Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara “disamping” dan “di samping”, memberikan contoh penggunaannya, dan tips mudah untuk mengingat aturannya. Dengan memahami panduan ini, Anda tidak perlu lagi ragu saat menulis dan dapat menggunakan bentuk yang tepat sesuai konteks kalimat.

Kapan Menggunakan “Di Samping” (Dipisah)?

“Di samping” digunakan sebagai kata depan (preposisi) yang menunjukkan letak atau tempat. Sama seperti kata depan lainnya seperti “di atas”, “di bawah”, atau “di dalam”, “di samping” harus dipisah dari kata yang mengikutinya. Fungsinya adalah untuk menerangkan lokasi keberadaan suatu objek atau subjek.

Perhatikan contoh-contoh berikut: * Buku itu diletakkan **di samping** meja. * Anak itu duduk **di samping** ibunya. * Saya memarkir mobil **di samping** toko. * Rumahku terletak **di samping** sungai. * Ada taman **di samping** sekolah.

Kapan Menggunakan “Disamping” (Digabung)?

“Disamping” (digabung) adalah bentuk yang lebih jarang digunakan dan seringkali dianggap kurang tepat dalam konteks formal. Namun, “disamping” bisa digunakan sebagai kata penghubung (konjungsi) yang memiliki arti “selain itu”, “di samping itu”, atau “tambahan pula”. Fungsinya adalah untuk menambahkan informasi atau argumen selain yang sudah disebutkan sebelumnya.

Contoh penggunaan “disamping” (sebagai kata penghubung, meskipun kurang lazim): * Saya suka membaca buku, **disamping** saya juga gemar menonton film. (Lebih baik menggunakan: “Selain itu, saya juga gemar menonton film.”) * Dia pandai dalam matematika, **disamping** juga mahir berbahasa Inggris. (Lebih baik menggunakan: “Di samping itu, dia juga mahir berbahasa Inggris.”) * Proyek ini membutuhkan dana besar, **disamping** juga memerlukan sumber daya manusia yang kompeten. (Lebih baik menggunakan: “Selain itu, juga memerlukan sumber daya manusia yang kompeten.”)

Perbedaan Utama: Kata Depan vs. Kata Penghubung

Perbedaan paling mendasar terletak pada fungsinya dalam kalimat. “Di samping” sebagai kata depan menunjukkan lokasi, sedangkan “disamping” sebagai kata penghubung menambahkan informasi. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan “disamping” sebagai kata penghubung seringkali dihindari dalam penulisan formal karena ada alternatif lain yang lebih baik dan lebih jelas.

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah menggunakan “disamping” (digabung) ketika seharusnya menggunakan “di samping” (dipisah) untuk menunjukkan lokasi. Untuk menghindarinya, selalu perhatikan apakah kata tersebut menunjukkan letak atau bukan.

Tips Mudah Mengingat Aturannya

Cara paling mudah untuk mengingat aturan ini adalah dengan memperhatikan konteks kalimat. Jika kata tersebut menjelaskan *di mana* sesuatu berada, maka gunakan “di samping” (dipisah). Jika kata tersebut bermaksud menambahkan informasi atau argumen, maka *sebaiknya* hindari penggunaan “disamping” dan gunakan alternatif seperti “selain itu” atau “di samping itu”.

Selain itu, Anda bisa mencoba mengganti “di samping” dengan kata depan lain yang sejenis, seperti “di atas” atau “di bawah”. Jika kalimatnya tetap masuk akal, berarti Anda menggunakan “di samping” sebagai kata depan dan harus dipisah. Sebaliknya, jika kalimatnya menjadi aneh, kemungkinan Anda salah menggunakan bentuk yang digabung.

Alternatif Kata Penghubung

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penggunaan “disamping” sebagai kata penghubung sebaiknya dihindari dalam penulisan formal. Ada beberapa alternatif yang lebih baik dan lebih jelas untuk menyampaikan maksud yang sama.

Beberapa alternatif tersebut antara lain: * **Selain itu:** Ini adalah pilihan yang paling umum dan serbaguna. * **Di samping itu:** Pilihan ini juga baik, meskipun sedikit lebih formal. * **Tambahan pula:** Pilihan ini menekankan penambahan informasi. * **Lagi pula:** Pilihan ini sering digunakan dalam percakapan.

Contoh Penggunaan Alternatif

Mari kita lihat beberapa contoh bagaimana mengganti “disamping” dengan alternatif yang lebih baik: * *Salah:* Saya suka membaca buku, disamping saya juga gemar menonton film. * *Benar:* Saya suka membaca buku, **selain itu** saya juga gemar menonton film. * *Salah:* Dia pandai dalam matematika, disamping juga mahir berbahasa Inggris. * *Benar:* Dia pandai dalam matematika, **di samping itu** dia juga mahir berbahasa Inggris. * *Salah:* Proyek ini membutuhkan dana besar, disamping juga memerlukan sumber daya manusia yang kompeten. * *Benar:* Proyek ini membutuhkan dana besar, **tambahan pula** memerlukan sumber daya manusia yang kompeten.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara “di samping” (dipisah) dan “disamping” (digabung) adalah kunci untuk menulis Bahasa Indonesia yang baik dan benar. “Di samping” digunakan sebagai kata depan untuk menunjukkan lokasi, sedangkan “disamping” (meskipun kurang lazim) dapat digunakan sebagai kata penghubung. Namun, dalam penulisan formal, sebaiknya hindari penggunaan “disamping” sebagai kata penghubung dan gunakan alternatif seperti “selain itu” atau “di samping itu”.

Dengan mengikuti panduan ini dan berlatih secara teratur, Anda akan semakin mahir dalam menggunakan “di samping” dan “disamping” dengan tepat. Jangan ragu untuk selalu mengecek kembali tulisan Anda dan menggunakan kamus jika masih merasa ragu. Selamat menulis!